Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Wafat

February 22, 2007 sussyas

Berbakti kepada orang tua merupakan amal yang paling dicintai Allah.

Telah berkata Abdullah bin Mas’ud ra. Aku bertanya kepada Rasulullah SAW., “Amalan apakah yang dicintai oleh Allah? Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad dijalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi hanya pada saat mereka masih hidup. Setelah mereka meninggalpun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada keduanya.

Telah berkata Abu Usaid Malik Bin Rabi’ah As-Sa’idi ra., krtika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” Beliau menjawab, “Ya, yaitu mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya)

Merujuk pada keterangan ini, kita bisa membuat sistematisasi bakti kepada orang tua yang sudah wafat, yaitu:

MENDOAKANNYA
Mendoakan agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan disisi-Nya, dan dilapangkan dialam kuburnya. Doa ini bisa kita panjatkan kapan dan dimana saja kita mau.

Mendoakan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur, adalah untuk mengingatkan akhirat (mati). Nabi SAW bersabda, “Ziarah kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat.” (HR. Tirmidzi) Tapi sayang, benyak yang beranggapan tujuan ziarah kubur ialah untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.

Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan doa kepada almarhum saat ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdoa untuk orang tua yang telah wafat bukan pada saat ziarah saja, tapi kapanpun dan dimanapun, kita dianjurkan untuk selalu mendoakannya. Berdoa bisa menggunakan bahasa Arab (dikutip dari Al-Qur’an dan Al-Hadits) ataupun dengan bahasa apa saja yang bisa kita pahami.

Satu hala yang perlu diingat, apabila orang yang telah wafat itu berbeda agama (nonmuslim), kita dilarang mendoakannya, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut,

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam.” (QS. At-Taubah (9): 113)

Namun kalau orang tua yang berbeda agama itu masih hidup, kita diperbolehkan, bahkan dianjurkan untuk mendoakannya agar diberi hidayah oleh Allah SWT (masuk Islam). Rasulullah SAW pernah mendoakan agar pamannya, Abu Thalib masuk Islam, ini bukti bahwa kita boleh mendoakan nonmuslim agar masuk Islam.

MENUNAIKAN JANJINYA
Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya, kita sebagai anak dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya, mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan, tetapi sebelum niat baik itu terwujud, Allah SWT telah memanggilnya. Sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah berusaha merealisasikan niat baiknya tersebut.

SILATURAHMI
Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat. Wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan mereka. Misalnya, saat hidup orang tua suka bersilaturahmi kepada PAK Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang menggantikannya datang ke rumah Pak Yusuf.

Kesimpulannya, di antara amal saleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti kepada orang tua, baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada tiga cara bakti kepada orang tua yang telah wafat; mendoakannya, mewujudkan niat baiknya dan bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya. Wallahu A’lam.

Entry Filed under: Islamku

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Pages

Categories

Calendar

February 2007
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728  

Most Recent Posts